Rabu, 29 Juli 2009

- Evolusi Inovasi Part 1 -

Konsep dan pengertian inovasi pada perkembangan telah mengalami beberapa tahapan evolusi (Rothwell, 1994). Lebih lanjut, Rothwell (1994) menjelaskan bahwa evolusi inovasi terbagi dalam lima generasi perilaku inovasi, yaitu:

  1. Generasi pertama inovasi (1G) – technology push. Area inovasi lebih menekankan sebagai pondasi dari revolusi industri. Inovasi hadir bersama teknologi baru untuk mengembangkan produk dan produksi.
  2. Generasi kedua inovasi (2G) – need pull. Area inovasi berbasis pada fokus pasar dan konsumen, dimana konsumen menekan kebutuhan dan respon teknologi produksi. Pemasaran menentukan peran dari pemunculan ide-ide baru.
  3. Generasi ketiga inovasi. (3G) – coupling model. Area inovasi berkembangan menjadi model pengelompokkan. Pemasaran mungkin membutuhkan ide-ide baru, namun teknologi produksi memberikan solusi. Alternatifnya, R&D mengembangkan ide-ide baru bagi pemasaran dengan feedback dari pasar. R&D dan pemasaran menyatu dalam hubungan yang kuat.
  4. Generasi keempat inovasi (4G) – integrated model. Model inovasi yang terintegrasi menunjukkan R&D dan pemasaran memiliki aktivitas yang terintegrasi, bersama dengan supplier dan menghilangkan peran yang dikelompokkan untuk memimpin konsumen.
  5. Generasi kelima inovasi (5G) – system integration and networking model. Model inovasi yang dikembangkan mengintegrasikan strategi mitra dengan supplier dan konsumen melalui sistem yang tangguh dan memiliki kolaborasi antara pemasaran dan penelitian yang kuat. Penekanan pada fleksibilitas dan kecepatan pengembangan dengan fokus pada kualitas dan faktor lainnya. 
Inovasi telah bergerak dari industrial economic (penekanan pada sumberdaya tangible, lokal industri dan keterbatasan pilihan) menuju pada innovation economic (penekanan pada fleksibilitas, ragam pilihan, sumberdaya intangible, bisnis yang berbasis pada peningkatan nilai dan global industri) (Davenport et al., 20066). Lebih lanjut dijelaskan bahwa ada delapan penggerak innovation economic, yaitu: (1) Infrastruktur global baru bagi penciptaan kemudahan yang ditandai dengan internet dan komunikasi mobile. (2) Sumber nilai baru, dimana nilai tidak lagi terbentuk dan aset fisik melainkan aset knowledge dan intelektual. (3) Kepemilikan baru terhadap usaha. Bisnis tidak lagi dimiliki oleh perorangan atau kelompok melainkan sudah terbuka untuk dimiliki secara umum melalui pasar saham. (4) Model pendidikan baru dimana memungkinkan untuk perkembangan knowledge dan pembelajaran berkelanjutan. (5) Model bisnis baru yang merupakan rekonfigurasi konsep bisnis untuk menciptakan nilai, mengubah nilai dan keberlanjutan nilai sebagai fokus inovasi. (6) Kekuatan konsumen yang mendorong knowledge-customer mendorong inovasi. (7) Rantai pasokan dan permintaan secara global yang sudah berubah dan memungkinkan untuk merekonfigurasi nilai. (8) Struktur pemerintah baru yang meninggalkan pola birokrasi yang kental, dimana mendorong penciptaan nilai dan inovasi.

Pada perkembangannya inovasi lebih beradaptasi pada tata kelola perusahaan. Bentuk inovasi perusahaan telah berkembang pada inovasi teknologi, perilaku inovasi, dan inovasi produk (Salavou et al., 2004). Tingkat dan perilaku inovasi perusahaan akan sangat dipengaruhi oleh lingkungan atau berlaku sebaliknya tingkat inovasi perusahaan akan menentukan perilaku dari lingkungan (Li dan Gima, 2001; Gatignon et al., 2002; Afuah, 2002). Keseluruhan tipe inovasi selalu bertumpu pada lingkungan (pasar, supplier, pelanggan, teknologi dan peraturan), strategi dan kapabilitas sumberdaya dalam menciptakan keunggulan bersaing (Porter, 1980), dimana pada akhirnya inovasi adalah pengetahuan baru, bagaimana menciptakan produk yang berbeda dengan produk masa sekarang (Damanpour, 1991; Afuah, 2002).

Reference:

  • Afuah, A. (2002). “Mapping Technological Capabilities into Product Markets and Competitive Advantage: The Case of Cholesterol Drugs”, Strategic Management Journal, Vol. 23, No. 2. (Feb.), pp. 171-179.
  • Damanpour, F. (1996). “Organizational Complexity and Innovation: Developing and Testing Multiple Contingency Models”, Management Science, Vol. 42, No. 5. (May), pp. 693-716.
  • Davenport, T.H.; Leibold, M.; Voepel, S. (2006). Strategic Management in The Innovationa Economy”. Wiley-VCH and Co. KGaA
  • Gatignon, H.; M.L. Tushman; W. Smith; & P. Anderson (2002). “A Structural Approach to Assessing Innovation: Construct Development of Innovation Locus, Type, and Characteristics”, Management Science, Vol. 48, No. 9. (Sep.), pp. 1103-1122.
  • Li, H.; & K.A. Gima (2001). “Product Innovation Strategy and the Performance of New Technology Ventures in China”, The Academy of Management Journal, Vol. 44, No. 6, pp. 1123
  • Rothwell, R. (1994). “Towards the fifth-generation innovation process”. International Marketing Review; 1994; 11, 1; ABI/INFORM Global pg. 7
  • Salavou, H.; G. Baltas; S. Lioukas (2004). “Organisational Innovation in SMEs The Journal of Marketing; Vol.38, pp.1091-1112.

1 komentar:

  1. How to deposit money on the internet casino - DRMCD
    The good news 의왕 출장샵 is that you can have a $10 순천 출장안마 casino bonus for a limited time and then put 정읍 출장샵 it back for 구리 출장마사지 a limited period, just 상주 출장안마 to make sure you didn't lose.

    BalasHapus